2 November? Excited Day (Part 2)

Assalamu Alaikum

Baiklah, dimulai dari pagi yang membuat saya malas. Seperti dua minggu terakhir ini, semua rasanya tidak penting lagi. Apalagi setelah nonton Ikigami, kepikiran bagaimana kalau saya mati besok. Kemalasan yang merajalela ini sudah sampai tingkat akut, beberapa kali saya terlambat masuk kuliah pagi, bahkan seringkali tidak masuk. Presentasi yang saya bawakan bahkan memburuk. Saya benar-benar bermasalah. Maafkan ibu. Maafkan bapak. Apapun alasan yang bisa saya kasih, itu tidak bisa diterima. Saya memang salah.

"Ada yang harus saya antar" balasan sms saya ke Tari, yang menanyakan posisi saya saat itu. Semalam memang Tari, memberitahu agar bisa datang jam 7 untuk latihan akustik-an.

Tari, bilang hari ini ada kuliah jam 10. Math Computation for school, tutorial.
Baiklah ada kuliah. Ikut training di profesi tertunda lagi. Hah! Sudah berapa kali saya absen. Maafkan saya kakak redaksi.

Untuk sedikit menyemangati diri, saya akhirnya MEMAKAI JAKET SNK YANG SUDAH SANGAT KEBELET INGIN SAYA PAMERKAN KE WINDA! Kiriman jaket dari online shop sudah tiba beberapa minggu yang lalu. Tapi, saya menunggu timing yang pas buat pamer jaket ke Winda. Bahahah

Sampai di kampus, 

"Yo, Lisna! Di workshop! Di workshop! Kita kuliah di workshop C", teriak saya ke Lisna, yang sedang menuju jurusan, jalan yang berlawanan arah dari tempat kuliah yang Sari beritahu saat masih pukul 08.28 WITA.
"Hah?!", Lisna memasang tampang bingungnya, "Selesai mi kuliah, Pipi."

HAHHH?

Ternyata kuliahnya dimulai jam 8. Heh Tari -_- kau menambah daftar panjang 'tidak masuk kuliah' saya. Yah, sudahlah.

Baiklah setelah menyapa di sana-sini, sesuai dengan arahan Yani, saya menuju Aula MP Jurusan Matematika, tempat lomba akustik-an digelar, tempat dimana teman-teman yang lain berkumpul. Saya belum latihan. Dumba'? Iya sangat. Ini baru kedua kalinya saya tampil dipanggung untuk menyanyi. Lagipula saya tidak punya bakat menyanyi. Hanya saja menyanyi bersama-sama itu menyenangkan.

Latihan sedikit..

Kiss me 

Himitsu no shiro de 
Swing me taiya no fune 
Hana no boushi wo motte 
Anata no papa no yume e
Oh, kiss me 
Awai yamiyo ni lead me 
Tsuki wo matteru yo 
Hora gora un 
Kaze ga utatte hoshi ga odori hajimeata 
So, kiss me~

Akhirnya, sekitar pukul 12:30, giliran kami, team UNO, sebutan untuk team kami dari ICP Matematika 2012, untuk performance, membawakan "Darah Juang" dan tentu saja "Kiss me by Sixpence None The Richer". Dengan suara saya yang kata Tari "suara manis", tapi lebih terdengar "berat" untuk ukuran seorang perempuan di telinga saya, saya memberanikan diri.

Hasilnya? Teman-teman dari ICP mengaku senang dengan penampilan kami. Tapi, tidak dengan Erick, gitaris utama kami. Tidak menurut Iwan, sang penabuh benda berbentuk balok, saya tidak tahu apa namanya. Goggle bilang, namanya Cajon. Begitupun dengan Abdul yang merasa kurang puas dengan penampilannya. Apalagi Tari. Nervous membuatnya sedikit lupa lirik di lagu Darah Juang. Suara Tari yang muncul tenggelam, kata Ayu, semakin membuat Tari jengah. Semua komentar bising tentang penampilan kami bahkan membuat Tari hilang semangat dan sangat sensitif. Saya? Saya yang direkomendasikan untuk menyanyi saja sudah senang, apalagi bisa menyanyi betulan di depan senpai (senior) dan maba, itu sudah sangat menyenangkan. Apalagi tadi maba icp b, teriakan nama saya, "Kak.. Pipi..Kak..Pipi" Boaaa, berasa di atas panggung yang sebenarnya bahahah.

Tapi, tentu saja, saya tidak bisa senang. Erick, Iwan, Abdul, lebih-lebih Tari, kecewa. Setelah penampilan kami yang kata Ramdhan tidak begitu baik, Erick menghilang. Saya tahu kebiasaan Erick. Dia yang saya tahu, "tahu" tentang musik, tidak suka pada penampilannya yang tidak maksimal, apalagi tadi ada kesalahan teknis pada alat musik. Tidak suka saat nada-nada tidak sinkron dengan hatinya juga alat musik lainnnya. Ia, bahkan tidak ingin mendengar hasil rekaman video penampilannya saat inagurasi.

Ah, Erick. Kau yang selalu mengiringi kami bernyanyi saja sudah membuat kami senang. Melanjutkan lirik-lirik yang kami nyanyikan di kelas. Kau tahu apa kata Tari saat ikut DJMTD Profesi?

"Ah, tidak enak. Tidak ada kakak yang sambung lagu ku".

See? Kau lebih berarti dari yang kau kira, Rick. Saya harap, nanti saya bisa melihatmu di media sedang menyanyikan lagu, atau bahkan menyanyikan lagu mu sendiri. Saya tahu. Itu bisa.

Kami, saya Iwan, Tari, Pimen diikuti Ramdhan menemukan Erick di kantin Geografi. Sendiri. Saya tidak suka. Erick juga tidak semangat.

Untuk mengobati rasa kecewa mereka, kami mendendangkan si "Kiss Me" sekali lagi, dengan sinkronisasi yang lebih baik daripada penampilan kami tadi.

(Ah, saya masih tidak bisa percaya. Saya bercerita soal "penampilan menyanyi", ini masih terasa seperti angan-angan yang saya buat sendiri saat masih smp. Hal ini terwujud!)

Tari, belum juga semangat.

"Seperti apa hari ini yang telah dilewati? Pasti terpikir saat di jalan pulang. Meski ada hal sedih..atau pun hal yang memberatkan, tak apa asal yang bahagia lebih banyak..."

Sepenggal lirik lagu JKT48, Yuuhi wo Miteiruka? yang saya nyanyikan bersama Tari saat selesai makan sama semuanya. 

Yosh! Mission today! "Mengembalikan semangat teman-teman!" Mission start-to!

Saya ingin mengembalikan semangat teman-teman, mulai dari menemani Tari mencari Jus Strawberry yang tiba-tiba saja ia inginkan. 

"Mauka Jus Strawberry! Ada pernah ku baca, bisa menghilangkan stress."

Membeli ice cream strawberry dan sebotol yoghurt strawberry yang akhirnya dia tidak minum sendiri.
-_-

"Kacci!", katanya. -_- Nassai! Yoghurt itu.

"Baiklah, ayo ke bukit! Bukit Manggarupi.", saya menyarankan.

Bukit Manggarupi, salah satu tempat istimewa di gowa, bagi saya. Tempat yang selalu bawa keceriaan saat saya berkunjung ke sana.

See? Tempat yang seringkali membawa keceriaan untuk teman-teman yang saya bawa ke sana. Oh, iya. Sebelumnya, bukit ini juga jadi salah satu tempat yang sering Iwan kujnungi saat masih sma bersama teman-temannya. Bisa di bilang, tempat ini juga penuh kenangan untuk Iwan. [Photo 17/04/03]
[Foto 17/04/13] Ini salahsatu batu kesukaan saya di sana. Saat berkunjung lagi batunya sudah hancur. Sangat kecewa.
Walaupun agak sedikit mengecewakan jika mengunjunginya saat musim jarang hujan begini. Bukitnya agak tandus, jarang dihujani.
Ini foto saat masih musim hujan. Bukitnya indah, kan? [17/04/13]

Lidya, Ayu, Nurul, Erick, Iwan, Pimen, Febi, Sari, Abdul, Kak Mila, Ramdhan, dan tentu saja Tari juga. Saya tidak menyangka yang pergi akan sebanyak ini. Saya senang.
Photo by 'entah siapa?' (--,)v yang jelas adai di hapeku.
"Yo! Maaf atas kurangnya pelayanan kami. Musim jarang hujan begini bukitnya agak sedikit tandus.", kata saya pada mereka sambil hormat, menirukan pramugari maskapai penerbangan, saat tiba di Bukit Manggarupi.
Photo by 'di antara mereka', entah siapa?

Kekhawatiran saya tentang waktu yang terlalu sedikit untuk menikmati bukit hanya dalam kurun waktu setengah jam, sirna. Semuanya jadi menyenangkan. Melihat Yuuhi, istilah 'matahari senja' dalam bahasa jepang, lomba lari dengan Tari, teriak-teriak nda' jelas, merasakan hembusan angin yang sering tidak kita sadari, jepret sana-sini, melepaskan kepenatan kuliah.

"Yeah! Tidak stress ma'! Beda mentong perasaan ku yang tadi sama yang sekarang, sekarang lebih lepas", yah kira-kira begitu yang dikatakan Tari.


Mission Success desu! Teman-teman yang lain juga sepertinya juga sudah semangat. Semoga tidur lelap, kalian ^^

Pulang dari bukit, kami sama-sama shalat Magrib di masjid dekat Patung Massa, Gowa. Masjid yang tidak sempat saya cari tahu namanya, masjid yang bersih untuk ukuran masih dalam masa pembangunan, yang jaga masjid juga sangat ramah. Menyenangkan.

--------------------Menuju ke Tempat selanjutnya: Resepsi Pernikahan Uni-------------------------

Comments

  1. Replies
    1. Jangan bilang begitu ah. Saya kira kau masih di kgf waktu itu. Kau tahu, mau sekali,ka' ajak ko ke,bukit ini.

      Delete

Post a Comment

Thanks for Read..
hope you Like and give your comment :D

Popular Posts