Maaf Boy

Assalamu Alaikum
trrrrttt
saya : "haloo??"
boy : "halo apa mu bikin"
saya : "ha? nonton ja'" (fokus nonton raditya dika)
(entah apa yang dia bilang, saya hanya tertawa kelakuan gila si raditya dika)
saya: apa mu bilang tadi

boy : `di mana ko pi' ? lama nda' ku dengar kabar mu?"
saya : "ah.. kau tonji itu yang selalu ganti nomor"
boy : "apa mu bikin sayang"
saya : "apa?? apa mu bilang nda ku dengar ki!"
boy : "apa mu bikin??"
saya : "apah? nda'jelaski apa mu bilang"
(lalu terdengar si boy sepertinya pindah tempat)
boy : apa mu bikin? sayangku.
saya : "......"
boy : "halooo.. pi'. apa mu bikin?"
saya : "moka belajar nah. ulangan ka' besok"
boy : "sori mengganggu..assalamu alaikum" (5 detik.. 10 detik dia belum mematikan telepon)
saya : "ih.. tunggu dulu.. tunggu dulu"
boy : "ku kira mau ko belajar"
saya : "iyo iyya.. terserah mi padeng."
boy : "oh. Assalamu alaikum (2 detik..4 detik..6 detik..baru tuuut..tuut..tuuut)

Serius. Jujur ka' Ulangan betulan ka' besok. Tapi mau dilihat dari segi pandang manapun, kentara sekali kalo saya mau menghindar. -santai ku lagi nonton raditya dika-bukan apanya. saya tidak tau hubungan apa yang sedang saya jalani sekarang dengan dia.

BINGUNG?
baiklah.. saya jelaskan..
saya dan si boy sepertinya menjalani hubungan yang lebih dari sekedar teman. Tapi tidak bisa dibilang pacaran. Kalian tahulah apa namanya. ya HTS-an. 
Memuakkan!.
semuanya serba nda' jelas.
saya akui saya PERNAH menyukai si boy itu . Dan itu pas di saat si dia yang lain, sebut saja namanya AN, meresmikan hubungannya dengan si adek kelas yang tiap hari curhat sama saya.
kau tahu? si AN pernah ber-HTS-an juga dengan saya.
deh pedis.!

flashback 
beberapa bulan yang lalu, saya bertemu dengan si boy saat mengikuti lomba di SMA enam. Dan kebetulan sekali boy juga ikut. yah layaknya kawan lama, tukar-tukaran nomor hp. lanjut sms-an. dan tidak tahu, saya suka dengan keadaan itu. tiap hari ada yang menamakan kabar saya. ditambah efek si AN sudah pacaran dengan seseorang-yang-saya-akui-jauh-lebih-baik-daripada-saya-itu.
saya ikhlas. cuma kegalau-an itu masih ada, orang-yang-tiap-hari-ada-diinbox-tibatiba-menghilang. jelas saya senang kalo tiba-tiba juga ada orang lain yang memperhatikan saya.

suatu hari, si boy bilang
"Pi' mu suka ka' kah!" 
 entah keberanian darimana. jujur ka' waktu itu sama si boy.
"KKam, saya suka seperti ini. saya suka ko mungkin"
si boy sepertinya kaget dan menjelaskan kalo saya nda' usah pacaran dulu dan bla-bla lainnya. dia jelaskan, boy sebenarnya juga suka sama saya, cuma dia tidak mau kalo waktu saya tersita hanya untuk pacaran seperti ini.

ok. sepertinya dia tidak mau.
Walau saya tahu, boy juga sering sms-an dengan teman cewe' lain. Saya tetap menganggap ini spesial (martabak kapang?) dan tetap maju, mengatakan yang sebenarnya.
tapi kalau kau mau tahu, saya merasa ini -sesuatu banget-. saya jujur dengan perasaan saya, dan saya mengatakan itu kepada si boy, padahal sebenarnya saya bukan orang yang bisa jujur dalam hal beginian.
Taken from here

Dari berbagai penjelasannya saya tahu dia tidak mau. saya tahu dia juga baru dua minggu lebih putus sama pacarnya, setelah lomba itu.
setelah kejadian itu, si boy tetap rutin menanyakan kabar saya. hingga suatu hari, si boy sms
"Assalamu alaikum. saya sedang sibuk. jadi kemungkinan nomor saya tidak aktif."
Kemudian dia menghilang!
OK. saya tidak sakit bagaimana ji.

Se-minggu yang lalu, si boy tiba-tiba sms dengan nomor lain. saya respon, tapi tak se-ber-gairah seperti dulu (apaaah!bergairah lalo)

kemudian tadi dia menelpon saya. 
Dialognya kayak begitu mi yang di atas.

bukannya bagaimana, hubungan yang seperti ini nda' jelas.
mulai dari sms-an dalam rangka "temu kangen teman lama"
berlanjut menjadi sms-an rutin yang pertanyaannya cuma berbobot, "di mana?",dan "ngapain?"
hingga berlanjut sms-an yang menuntut harus ada kata sayang di dalamnya.

jelas nda' bisa ka'!
teman ku saja yang cewe' gele-gele ka' panggil ki sayang.
bukan cuma itu boy, untuk apa kata sayang itu.
kau bukan siapa-siapa saya. dan saya bukan siapa-siapa mu. kita ini cuma kawan lama.

Tegaslah sedikit.

Maaf, Boy.
Nda' bisa ka' kalo mau ko hubungan begituan.
Lebih baik ku pake pulsa ku untuk sms professor yang tinggal di Ranggong itu, untuk tanya-tanya tentang tugas Kimia dan Fisika.

Maaf, Boy.
Maaf kalo egois ka'.

Maaf, Boy.
Nda' bisa ka' kalo begini.

Maaf.

(abaikan tulisan random ku yang ini, curhat ji kasian)
Wassalam

Comments

Post a Comment

Thanks for Read..
hope you Like and give your comment :D

Popular Posts