Keep Down?

Assalamu Alaikum

Bih.. bodoh ka?
Iya..mungkin.

Maksudku.. masa' biar soal begini mudahnya tidak bisa ku jawab??
Soal melengkapkan kuadrat, memfaktorkan, bikin grafik, sebegini MUDAHNYA, nda' bisa ka' jawab.
Kenapa ka'?

Kenapa ko Pi'?
Kenapa?

Habis mid Aljabar Elementer, saya merenung dalam-dalam..dan... hampir menangis.

Saya sepertinya termasuk tipe maba yang pernah dikatakan oleh Pak Sabri, dosen tutorial saya, saat kuliah outdoor dekat gazebo jurusan. Saat itu Risna, mengeja kata sufficient ke Kiki. Kemudian saya bertanya "Pake t? Pake d?"
"Jangan kasi bodo'-bodo' dirimu itu. Kalian itu masuk ke sini, bukan ji materi baru yang diberikan. Materi yang lama ji itu, cuma disini ilmu-ilmu yang kalian dapat itu selama di sekolah dikembangkan di sini." Kira-kira begitu yang dikatakan Pak Sabri.
Saya mulai terjebak dengan situasi kritik-kritik dosen. Saya mulai ragu dengan apa yang selama ini saya pahami selama di sekolah berbeda dengan ilmu yang ada di matematika ini. Padahal sebenarnya sama ji, materinya. Entah kenapa, sampai di sini, saat menghadapi soal-soal rasa ragu-ragu "Bisa jko kerja ki kah, Pi'?" Itu selalu muncul, kemudian berakibat saya nda' bisa kerja apa-apa.



Sebulan yang lalu, tepatnya di ruang seminar, jurusan matematika tempat saya kuliah sekarang. Saya datang bahagiaa sekali. Saya tahu hari itu, Ia' akan membawa kameranya lagi. Saya motret sana-sini. Hingga akhirnya, saya fokus ke buku kalkulus, salah satu mata kuliah yang selalu bikin dumba'-dumba' selain Philosophy of Science.


Saya melihat hasilnya.



Keren.. tapi..

Saya terduduk..di lantai seminar.
"Kalkulus..matematika..iya..matematika..saya sedang kuliah di sini. Iya, Pi'! Kuliah betulan mko disini"
"Betulan ini? Di Matematika ka?"

Saya memang tidak pernah ji unggul sekali dalam mata pelajaran matematika. Masih ada ji beberapa temanku yang lain yang malah lebih pintar daripada saya. Cuma memang saya akui, nilai matematika saya sanggup ji kasi tembus ka' di jurusan matematika ini.
Nda' pernah jka' anggap ki matematika sebagai momok yang menakutkan sekali. Mungkin karena waktu esde berhasil memang mka' jawab ki soal-soal matematika. Saya dapat alasan ini waktu kuliah pertama Philosophy of Science.

Tentang "MATH ACHIEVMENT". Kesimpulannya itu "The stronger of a math achievment is MSE (Math Self Efficate), because the first we meet math, we don't know what is "MATH" and we learn it. If the first time, we can solve the problem of math, you will love it".


Justru karena berhasil ta' mi jawab soal matematika (saat pertama kali berhadapan sama matematika), dari situ mi kita bisa suka sama matematika. Sehingga kita tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut. Berarti kita dulu yang berusaha (menguji keyakinan kita, apa bisa dikerja itu soal matematika apa tidak) belajar, baru bisa ki suka matematika.
Padahal kalau bidang lain itu, kita suka dulu.. kita cintai dulu itu bidang..baru pi kita mau pelajari lebih lanjut. Begitu toh. Iyakah?

Tapi, entah kenapa rasa ragu-ragu itu selalu muncul.
"Bisa jka' ini di matematika kah?"
"Pantas jka' kah?"

Sering sekali mi, bahkan banyak sekali mi, orang yang ku kasi tahu, ku kasi nasehat sotta'ku, kata-kata sok bijak ku. Supaya mereka bertahan di tempat yang sedang mereka jalani sekarang ini. Bertahan di jurusan masing-masing. Sok menasehati mereka yang merasa tejebak di jurusan yang sedang mereka jalani. Tapi bahkan, saya sendiri ragu-ragu dengan jurusan yang saya pilih. Padahal saya (Alhamdulillah) di terima lewat jalur undangan. Yang nassa-nassa mi berarti sesuai dengan keinginan..pihak saya dan..keluarga.

Ada satu hal yang selau bikin semangat ka'. Kalau ingat postingannya Kak yulian di blognya sama di tumblrnya, Kata-kata dosennya kak Yulian tentang orang-orang yang merasa terjebak (kuliah) di jurusan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.


Dan itu yang biasa ku kasi tahu temanku. Termasuk Iwan. 
Baca ko postingannya kak Yulian di sini. Baca ki bagaimana semangatnya belajar desain dan gambar sendiri, hal-hal yang memang na suka dari dulu, walaupun tetapki na pertahankan kuliahnya di sistem informasi pilihan orang tuanya. Baca ki pesannya kak Yulian sama orang-orang yang berhasil masuk di jurusan DKV-Desain Komunikasi Visual- (orang-orang yang berhasil masuk di jurusan sesuai keinginannya)

Hampir 4 bulan mka' kuliah di sini. Di jurusan matematika. Saya mencoba lebih terbuka. Memberi tahu apa-apa yang saya tidak tahu. Sudah cukup mka' banyak sotta'-sotta' berhadiah selama sekolah. Memang, saya tahu ji. Beberapa banyak yang anggap remehka'. Seperti nda' tau apa-apa. Tapi, nda' apa-apa ji. Setidaknya dengan bertanya ka'..bisa ka' tambah ilmu..bisa ka' belajar.

Tapi, selesai mid Aljabar Elementer waktu Selasa kemarin, bikin drop lagi.
"Pantas jka' jadi anak matematika kah?"
Merasa bodoh ka..

Comments

  1. semangat ko pipi'. saya jg telah sedang sadar tentang salah 'pilih jurusan'.. tapi momi diapa-_- jalani saja dulu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau saya malah merasa ragu-ragu awal :|.
      Nda' tahu ka' rasa "pilih jurusan ini atau bukan"
      Merasa bodoh sekali jka' ku rasa di sini.. :|

      Delete
    2. janko begitu:) benar mi yg dibilang sm p.sabri,janko sok bodoh, bisa ko! ;0

      Delete
    3. Bukan sok bodoh ini, Awal :|
      Ka memang kayak blank ka'. Tapi Makasih semangatnya :')
      Kau juga, semangat ko! :)

      Delete
  2. are you from malaysia? but, nice to meet you, miss :v

    ReplyDelete

Post a Comment

Thanks for Read..
hope you Like and give your comment :D

Popular Posts