Telpon dari Ghalib

Assalamu Alaikum

"Hingga di angkasa sana.. di kejauhan.. pertemuan antara kita berdua, tempat yang tiada siapapun Hissatsu Telepo-orto..."
Batss!!
Nada dering hape membangunkan saya. (Tadi pulang dari kampus sudah shalat magrib langsung ambruk di kamar, perkuliahan melelahkan!)
Nomor tanpa nama memanggil. Iya. Banyak nomor teman yang belum sempat saya save sejak ganti hape. (maaf (--,)v ) Hm. Yang aneh adalah saya mengangkat telpon itu!
Kenapa?
Karena biasanya kalau nomor tanpa nama, jarang saya angkat.

Masih setengah sadar saya sudah tersambung dengan orang di seberang sana,
"Siapa ini?"
"Kau Pipi? Saya Ghalib.."
"...."
(Kami bercerita ke sana kemari, sampai akhirnya.. komunikasi kami terpaksa putus karena hape saya lobettt. Akk..!!)

Ah, Ghalib. Sudah lama ya kita tidak ketemu. Sudah berapa tahun? Ah, tidak sampai ji bertahun-tahun. Sebelum sibuk-sibukmu keluar kota sana-sini pernah jki ketemu. Di rumah Mira bersama didit menunggu Diva,  masih ingat, nda'?

Ghalib. Sepertinya dia memang merindukan teman-temannya. Kaget juga saya yang ditelpon. Tau lah ya, kemampuan komunikasi saya agak kurang. Saya kurang begitu tahu bagaimana menghadapi orang-orang, bagaimana merespon mereka. Entah sejak kapan krisis kepribadian seperti ini mulai merasuk ke saya. (Apa sih..merasuk (--,) )

Ghalib. Hm. Bagaimana, yah. Dia tidak banyak berubah, tapi sekarang jadi lebih dewasa. Ah, urayamashii desu. Cara bicaranya, caranya bercerita, becanda-becandaannya, masih sama seperti waktu esempe.

"Ih, jangko! Jaga komunikasimu sama orang tuamu. Nanti kalau mauko menikah, na jodohkanko mace mu, baru sama orang yang nda' mu suka, bagaimana mi?", (-_- Astagfirullah! Semoga tidak. Aamiin.) nasehat Ghalib saat saya cerita tentang kurangnya komunikasi saya dengan orang tua. Ghalib mengiyakan. Kakaknya yang merupakan anak pertama juga sama. Ghalib mirip ade'-ade'ku di rumah. Dekat sama ibu bapak. Bahkan, masih sering tidur di samping mereka. Meninggalnya kiki, asrama 3 tahun di esempe ditambah 2 tahun bapak lebih banyak tinggal di Surabaya untuk menyelesaikan sekolahnya, bisa jadi alasan saya cukup pendiam di rumah. Toh, walau saya tinggal sama ibu, tidak berarti saya bisa komunikasi dengan baik. Ah, itu memang tidak baik. Saya tahu. Saya harus pebaiki.

Cerita Ghalib di tempat kerjanya, tentang alasan dia yang tidak sempat datang di reuni besar SMP Unismuh Makassar, bagaimana dekatnya dia dengan orang tuanya, saudara-saudaranya, Ghalib yang mau kuliah, tentang mimpi lain yang masih mau dia wujudkan, cermatnya dia mengingat tanggal-tanggal, tentang sikap mahasiswa yang "mampu mempengaruhi orang lain", tentang kerenan mana android atau bb, tentang pacarnya di Maros (--,)v, minatnya yang besar di matematika, cerita tentang kesusahannya selama bekerja di daerah orang, bikin saya sadar. Semua ceritanya bikin saya sadar. Saya lemah ya.. Saya lembek.

Ghalib sudah rasakan kerasnya hidup di daerah orang lain, kerasnya hidup menjadi seorang karyawan di perusahaan, hidup jauh dari orang tua. Semuanya sudah dia rasakan. Membuatnya lebih dewasa. Saya cemburu. Saya harus lebih kuat.


Oh, iya. Sekarang Ghalib diminta pulang ke Makassar oleh ayahnya. Keluarganya merindukannya. Dia benar-benar anak yang berguna :) Suatu saat nanti..tidak! Mulai sekarang, saya juga berusaha jadi anak yang berguna.
Hati-hati ya! Berharap kita bisa bertemu lagi.
Di Makasar dengan teman-teman lainnya, atau di Jakarta nonton theater JKT48 atau sekedar barter Photopack member, wotagei sama fans lainnya.
Mungkin juga kita akan ketemu di Jepang sana, Ghalib. Sama-sama mengitari Tokyo, Kyoto, Shibuya, Nagoya, Osaka, Fukuoka, atau di Akihabara. Nonton theater AKB48 dan sister-sisternya. Beli pernak-pernik anime atau sekedar hanami-an di musim semi.

Terima kasih Ghalib :)
Saya senang Ghalib nelpon.
Saya jadi semangat lagi.

Tulisan random. Entah bagus apa tidak.
Sepertinya masih setengah sadar.
Oh, iya. Ramdhan kenapa ya?

Comments

  1. Replies
    1. Woaa.. Halo Diva! Makasih sudah membaca tulisan saya ^^v

      Delete
  2. keren tuh fotonya :p
    ehh orgnya juga
    arigatou gozaimasu ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anonim, kau ini ghalib?
      Iya, kau memang sudah keren.

      Delete

Post a Comment

Thanks for Read..
hope you Like and give your comment :D

Popular Posts