Kita Masih Teman

Assalamu Alaikum



Padahal waktu itu kita masih saling memuji.

"Bagusmi cara presentasi mu."
Kemudian cerita berlanjut, bagaimana tentor-tentor profesional mengajar. Kita, bersama Erick, bercerita tentang teknik presentasi yang baik saat dosen History of Math belum juga datang. Saat itu jam 1 siang, di FF204 Jurusan Matematika.

Erick yang sebenarnya saat itu sedang dumba'-dumba' akan menjalani tes 'menjadi tentor', juga jadi semangat menceritakan teknik-teknik keren para tentor saat mengajar.

"Bagus itu Pi', mu tulis apa yang sudah mu baca." Pujimu dengan gaya khasmu saat melihat saya mulai mencatat isi buku yang saya pinjam dari Tami.

Ah, hari itu dan semua hari sebelum itu sejak kita semua berkenalan. Saya merindukannya. Saya berharap ke depannya akan baik-baik saja.

Saya minta maaf untuk hari itu dan hari-hari lain yang membuatmu tersinggung untuk semua yang saya lakukan. Maaf, karena terkadang mulai ballisi' dengan tingkahmu yang sekarang. Maaf, untuk maaf yang belum tersampaikan. Maaf. Maaf sekali.

Tapi, daripada semua itu, satu hal yang kami dan mungkin juga kamu tidak sadari, bagaimanapun kita sekarang, kami tidak bisa berhenti melihatmu, kami tidak bisa tidak peduli tentangmu. Kami masih temanmu.

Comments

Popular Posts