Masih Ingin Berjuang
Assalamu Alaikum
Melihat 'note kecil' hadiah dari ikut diklat ukm universitas sebulan yang lalu, masih kosong. Waktu itu saya lebih memilih mencoret-coreti buku catatan kuliah. Note ini berharga.
Mengambil dan menempelkan note itu di wajah,
"Aku ingin berjuang untukmu", entah mengapa sayup-sayup suara itu terdengar lagi. Suara siapa itu? Tentu bukan suara orang rumah. Semuanya sudah tidur, sekarang sudah tengah malam.
Itu suara saya sendiri. Suara keyakinan saya berminggu-minggu yang lalu. Saat saya ingin berjuang untuk magang di tempat ini.
"Ku kira kau mi yang paling bulat tekadmu waktu itu?", tanya salah seorang senpai yang sangat saya hormati, saat saya mulai pasrah dan tidak bersemangat dengan semua ini.
Saya masih ingin berjuang. Bukan cuma untuk di sini.
Karena ini juga jalan menuju mimpi.
Saya masih ingin berjuang.
"Baku kasi kuat-kuat ki, Pi'! Kalau saya down kau yang kasi semangat ka', kalau kau down, ada jka.", kata Tari Selasa kemarin, sedang fotokopi bahan mid Linear Algebra.
Terima kasih, Tari.
Yea~ kita berjuang sama-sama!
ReplyDeleteSemangat saya masih timbul tenggelam, Wal. Terkadang masih ragu untuk itu.
DeleteSaya tidak bisa berjuang lagi, Wal. Mulai malam ini tepatnya.
Delete