Pertanyaan Memalukan

Assalamu Alaikum

Kalau ada yang bertanya,
“Hal apa yang sangat ingin kamu katakan dan lakukan tapi kamu sangat malu melakukan itu”? 

Untuk saat ini jawabannya masih ada dua. 
Yang pertama adalah, “Saya ingin suatu hari membalas sms teman dengan ‘Tunggu, masih dandan ka’’. Saya rasa itu akan jadi hal yang sangat manis sekaligus memalukan. Sewaktu kedapatan memakai bedak (sama teman perempuan) saja, saya malu minta ampun. Apalagi di goda dengan ‘Tawwah, Pipi’ tau tommi pake bedak.’ Saya malu entah karena apa. Seharusnya itu wajar. Saya perempuan. Ah, iya. Saya belum jadi perempuan seutuhnya.” 

Yang kedua adalah, “Saya ingin saat seseorang memperhatikan atau mempedulikan saya, saya ingin memeluk mereka. Saat saya bersedih saya ingin mengatakan “Saya ingin dipeluk.”. Benar, saya suka dipeluk. Saya cemburu dengan teman-teman perempuan yang suka saling memeluk. Karena tampilan yang maskulin jarang ada yang akan memeluk saya. (Saat smp ada Diva yang selalu memeluk saya setiap memasang tampang yang muram. Walau sebenarnya saya jarang cerita apa yang terjadi, Diva tetap suka memeluk saya sambil mencubit pipi saya hingga melar kemana-mana hahah. Saat sma ada Mariska dan Nova yang memeluk saya saat mereka merasa sangat bahagia. Walau bisa dihitung jari, berapa kali mereka memeluk saya, itu benar-benar sudah lebih dari cukup.) Benar, saya suka dipeluk. Itu memalukan.” 

Itu saja.
Terima Kasih.
Jangan membahasnya lagi.
Itu benar-benar membuat saya malu.

Lalu, kenapa akhir-akhir ini kenapa saya jadi jarang bikin postingan? Itu karena buku catatan cantik yang baru saja saya beli, yang isinya sudah banyak tulisan-tulisan tidak penting menghilang. Entah di kampus. Entah di rumah. Saya masih mencarinya. Buku catatan tebal yang visualnya terlihat seperti novel dengan sampul hitam bergambar bintang berwarna putih besar. Saya benar-benar merasa buku itu belum hilang.  

(Tolong, siapa saja yang melihatnya. Saya sudah ikhlas kalau kalian melihat isinya (yang benar-benar memalukan. Saya terlalu jujur menulis di buku itu). Saya lupa menuliskan identitas saya di buku itu. Buku catatan yang dimulai dengan tulisan putus asa kemudian dilanjutkan dengan tulisan saat malam menjelang ujian lisan Analysis Real. Tolong, siapapun yang lihat. Itu buku saya.)

Lalu tentang hal lainnya, itu karena tiga empat bulan terakhir, aura negative thinking benar-benar merasuk jiwa dan raga. Membuat saya memasang tampang muram sama semuanya. Saya mencoba tidak memposting tulisan di saat-saat seperti itu. Saya tahu jadinya akan jadi bagaimana. Hal-hal yang bisa membuat orang menjauh mungkin. Lalu, terima kasih untuk semua yang masih tetap ada di samping saya, menegur saya, atau sekedar bertanya “Kenapa Pipi’?”. Terima kasih.

(Walau implikasi (dende’ implikasi. Tinggi na bahasa ku.). Walau akibat saya terlalu jujur, seperti memberitahu kalau saya bisa gugup kalau banyak perempuan atau tambah sedih saat ditanya kenapa, ada yang justru jadi sedikit menjauh (bukan menjauh sih me apa ya namanya, memberi jarak mungkin), saya tidak lagi terlalu memusingkan sikap itu. Padahal, saya sempat.. 




Saya tidak lagi memusingkan hal itu.

Akhir-akhir ini saya banyak terlalu jujur pada mereka-mereka. Terutama saat rapat di lab dan ke Ayu juga Ramdhan. Tidak percaya saya harus menangis lagi di depan Ayu, setelah insiden di kosnya Pimen dulu. 

Saya bersyukur dianugerahi orang-orang baik di sekitar saya. Tentang tulisan yang dibacakan keras-keras oleh Kak Bullah, Hoaah.. Benar-benar bikin sesak sekaligus lega. Saya hanya tidak menyangka orang-orang yang ingin saya mereka mendengarnya justru mengatakan tidak terlalu mendengar isi tulisan saya. Hahah..

Tentang hari ini, hal-hal yang dulunya selalu bikin saya drop seperti dikatai mengecewakan atau cerita yang tidak selesai tidak terlalu pusingi lagi. Seperti kata Ayu dan Ramdhan, “Mungkin di masa lalu, pernahko kasi begitu juga orang.”. Tentu saja. Kalian tahu, saya orang yang sangat sotta’. Lebih sotta’ dari ke-sotta’-kan saya yang sekarang. Saya pernah, bukan pernah. Tapi, sering menyakiti hati orang.

Tentang hari ini, saya benar tentang orang-orang yang terlalu sering ceria itu punya cerita sedih di dalam kepala dan hatinya. Saya mendengar dua cerita sedih hari ini. Seperti biasa. Saya tidak peka. Saya tidak tahu bagaimana cara menghibur mereka. Setidaknya , saya seharusnya saya tahu harus mengatakan apa. Tapi, saya tidak tahu.

Tentang hari ini, beberapa orang mengatakan hal sebenarnya sok bijak seperti yang saya lakukan dulu. Saya jadi tahu, betapa menyedihkannya dinasehati seperti itu. Dulu, saya benar-benar keterlaluan suka memberi wejangan sotta’.

Lalu, pertanyaan Ayu yang mengatakan mengapa saya sering menulis namanya di postingan blog. Merasa orang yang akan membaca blog ini, kita itu dekat. Saya punya jawabannya. Selain teman-teman di kelas, saya juga selalu memperhatikan Ayu. Saya ingin menjadi teman Ayu. Itu yang tidak bisa katakan. Hal sesimple itu. Tidak bisa saya katakan.

Tentang saya yang sempat kesal karena draft saya dibaca. Mengira banyak yang membacanya. Ternyata hanya Tari yang membacanya. Tari merasa bersalah sampai hampir menangis minta maaf. Juga tentang perkataan Ramdhan, yang sedikit menoreh memori lama. Benar, Ramdhan tidak salah. Saya cuma benar-benar sensitif dengan apa yang dikatakannya. Tapi, Dasar! Mereka berdua benar-benar tahu cara meminta maaf yang meluluhkan hati. Hahah

Permintaan maaf Tari benar-benar terlalu berkesan. Walau terlalu banyak mendramatisir hahah dia benar-benar meminta maaf. Karena sebelum-sebelumnya jarang ada teman perempuan yang minta maaf ke saya. Itu karena saya terlihat santai-santai saja setelah merasa kesal. Atau kalau ada yang meminta maaf, terkesan karena mereka harus minta maaf bukan karena merasa mereka adalah teman saya.

Dan lagi tentang Iwan. Teman yang selalu saya hormati. Yang masih bertahan menanyakan saya kenapa setiap bermuram durja. Besok saya sudah memutuskan untuk memberitahu mengapa saya jadi sedikit menghindarinya. Hohoh..

Sedikit tentang Riris. Junior (Ah, junior. Tuaku mi dih (--,)) yang mengaku sering membaca blog ini dan blognya Awal, bahkan menawarkan lomba menulis. Saya tidak sehebat itu, dek. Kalau Awal, iya. Dia memang hebat. Bersama-sama di kelas Nalar bikin saya jadi sedikit tahu sisi lain Riris yang sebenarnya sangat popular dikalangan kakak senior. Hohoh..

Dan tentang siapa lagi yang tidak sempat saya tuliskan? Yakin saja saya suka memperhatikan kalian. Heheh..

Ah, iya. Tentang satu lelucon yang benar-benar saya tidak suka. Ejekan yang sedang berkembang disekitar jurusan. Saya sering uring-uringan sendiri kalau mereka memulainya. Saya ingin tidak peduli lagi. Tapi, tetap saja saya jadi harus mendengarnya. (Seperti yang sudah seharusnya, mungkin hanya ada satu manusia yang saya akui mengetahui mengapa saya jadi uring-uringan). Sudahlah, setidaknya kemarin saya sudah berhasil membeli headphone. Hahah!
Lah? Kenapa na jadi curhat panjang begini. Bahahah
Sudahlah. Bye-bye.
Fitrah Amalina
Mahasiswa semester 4 yang akhirnya bisa punya FD sendiri.

(Kemarin, dari ka’ Pameran gejet di CCC, masih ada ji itu sampai hari minggu.
FD yang 8GB ku beli gang.Hahahah)
Sempat mendengar berita menghebohkan dari tetangga. “Seorang pria tewas karena tertimbun kenangan”. Berhasil bikin saya ketawa puara’ di dalam kamar. BAHAHAHAH
 

Comments

  1. tengah malam baca ini, awalnya bikin galau sendiri sampai mau ngantuk., lama-lama sampai akhir jadi ikutan ketawa puara' juga :p

    ReplyDelete
  2. saya kaget pas baca bagian awal postingan ini...

    you know what??? saya pernah bilang seperti ini ke salah seorang teman saya
    "entah kenapa, tiap kalika' liat pipi' bermuka kusut begitu mauka' pelukki"

    wah,, harusnya waktu itu saya langsung peluk saja!! Saya kira kamu tidak suka dipeluk... :v

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah, benarkah? X)
      Hohoh.. hontouni arigatou.. =^.^=

      "Saya kira kamu tidak suka dipeluk..", yah semuanya sudah pernah bilang begitu~
      Dudahmi. Maluka' hahah

      Delete
  3. pi baruka bacai, klau ketemuki ku pelukko nah
    amtga

    ReplyDelete

Post a Comment

Thanks for Read..
hope you Like and give your comment :D

Popular Posts